KEDIRI– Kasus perundungan atau bullying masih kerap dijumpai di tengah masyarakat. Baik di lingkungan rumah maupun di persekolahan. Selama 2023, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur mencatat ada 30 kasus perundungan yang terjadi di beberapa kota. Seperti, Gresik, Kediri, Pasuruan, Malang, Banyuwangi, Lamongan, dan Blitar. Bahkan, tak jarang tindakan perundungan atau bullying itu mengakibatkan meregangnya nyawa seseorang.
Masalah ini menjadi salah satu keprihatinan salah seorang polisi di Kediri. Dialah AKP Bowo Wicaksono yang kerap menyapa anak-anak dari sekolah ke sekolah. Pria yang menjabat sebagai Kapolsek Plemahan, Kabupaten Kediri ini tak lelah untuk turun tangan dalam hal mencegah kasus perundungan.
Caranya pun cukup unik. Bowo menggunakan wayang buatannya sendiri untuk dekat dengan anak-anak. Seperti yang dilakukannya, Rabu (12/6/2024) di TK Dharma Wanita, Kayen Lor, Kecamatan Plemahan. Bowo melakukan road show wayang edukasi dengan datang ke sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan aksi bullying atau perundungan di kalangan anak-anak usia sekolah.
“Kesempatan ini saya gunakan untuk membentengi anak-anak usia dini agar menjauhi bullying,” ungkap Bowo.
Menurutnya, bercerita dengan wayang edukasi itu cukup efektif untuk masuk ke dunia anak-anak. Sebab, anak-anak akan merekam cerita di memorinya. Tak hanya itu, sebagai penegak hukum, Bowo juga mengakui lebih mengutamakan pendekatan humanis.
“Tegas dan humanis, karena polisi juga berkewajiban untuk menjaga ketentraman masyarakat,” imbuh Bowo.
Ia berharap semakin banyak kreativitas dalam mencegah bullying atau perundungan di sekolah maupun lingkungan. Sehingga, tidak ada lagi korban bullying atau perundungan yang membuat duka di tengah masyarakat.
Leave a Reply