PASURUAN – Ratusan warga dari empat desa di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi demo memprotes dugaan pencemaran limbah di Sungai Wangi. Mereka menuduh beberapa pabrik di sekitar kawasan tersebut sebagai sumber pencemaran.
Aksi protes yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini menyebabkan penutupan jalan Pandaan-Bangil, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Massa yang berasal dari desa Baujeng, Ngembe, Kenep, dan Sidowayah datang membawa spanduk berisi kalimat protes dan sempat membakar ban di tengah jalan, mengakibatkan kemacetan total.
“Kami sudah tidak tahan dengan kondisi sungai yang tercemar, kami ingin sungainya bersih kembali,” ucap Selamet, salah satu warga yang ikut berdemo.
Hery Sucahyo, warga lain, juga menyatakan kekecewaannya terhadap perusahaan yang dianggap lari dari tanggung jawab. Menurutnya, pencemaran di Sungai Wangi ini sudah berlangsung cukup lama dan sangat merugikan warga setempat. “Harapan kami segera ada perbaikan, karena penghidupan kami berasal dari sungai ini,” ungkapnya.
Kepala Desa Baujeng, Sobik, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan diduga nekat membuang limbah langsung ke sungai. Bahkan, dia mencurigai adanya upaya menyamarkan limbah dengan mendatangkan mobil tangki untuk menyemprotkan air ke sungai. “Harusnya air limbah yang disedot ke tangki, bukan air tangki dimasukkan ke sungai,” tegasnya.
Sekitar pukul 10.30 WIB, aksi demo berakhir setelah tercapai kesepakatan untuk mengadakan pertemuan antara perwakilan warga yang terdampak dengan pihak perusahaan terkait. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Taufiqul Ghoni, menyatakan siap memfasilitasi mediasi antara warga dan perusahaan. “Kami menyanggupi dan akan segera diadakan mediasi,” pungkasnya.
Leave a Reply