Lumajang – Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi pada Selasa pagi (21/5/2024). Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.38 WIB, sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 08.14 WIB. Dalam erupsi kedua, letusan mencapai ketinggian 800 meter dari puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal menuju arah barat daya dan barat,” ujar petugas PVMBG, Sigit Rian Alfian, dalam keterangannya.
Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik. Sedangkan, erupsi pertama pada pukul 06.38 WIB, meskipun ketinggian letusan tidak teramati, juga terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 262 detik.
Warga diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Kawasan yang perlu diwaspadai antara lain Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga bisa terjadi di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
“Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambah Sigit.
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diharapkan tetap waspada dan mematuhi semua arahan dari otoritas setempat untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Leave a Reply