JEMBER – Pembangunan Alun-Alun Jember, yang diharapkan menjadi ikon baru kota karnaval, terindikasi mengalami ketidaksesuaian dalam proses konstruksinya. Temuan ini disampaikan oleh Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap proyek tersebut.
Ketua Komisi A DPRD Jember, Tabroni, mengungkapkan bahwa sejumlah bagian dalam pembangunan Alun-Alun Jember tidak dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Salah satu temuan kritis adalah pada pembangunan dasar kolam air mancur, di mana seharusnya dipasang rangka besi dan dilakukan pengecoran beton yang kuat, namun tidak dilaksanakan oleh pihak kontraktor.
“Kami menemukan ada bagian yang seharusnya sudah dipasang rangka besi sebelum beton dituangkan, namun hal ini tidak dilakukan. Ini tentu mengkhawatirkan,” kata Tabroni pada Senin (12/8/2024).
Tabroni menegaskan bahwa kesalahan dalam tahap awal konstruksi ini berpotensi menyebabkan penundaan signifikan dalam penyelesaian proyek dan mempengaruhi kualitas akhir dari fasilitas yang dibangun, terutama air mancur yang menjadi salah satu daya tarik utama Alun-Alun Jember.
“Kesalahan ini bisa berdampak pada keseluruhan proyek, baik dari segi waktu penyelesaian maupun kualitas air mancur yang dihasilkan,” tambahnya.
Dengan posisi Alun-Alun Jember sebagai wajah baru dan simbol branding Kabupaten Jember, Tabroni menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap setiap detail konstruksi. Dia juga menegaskan bahwa masyarakat akan menjadi pihak yang dirugikan jika proyek ini tidak dikerjakan dengan benar.
Meskipun kemajuan pembangunan Alun-Alun Jember telah mencapai sekitar 30 persen, Tabroni mengaku sulit untuk memastikan apakah proyek ini akan selesai sesuai dengan jadwal yang direncanakan, yaitu pada Oktober 2024. Namun, dia berharap proyek ini dapat diselesaikan sesuai target waktu.
“Kami berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu, tetapi dengan kondisi saat ini, semuanya bergantung pada upaya maksimal dari Pemkab Jember untuk memastikan pengawasan yang lebih intensif,” ujar Tabroni.
Leave a Reply