Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur (Jatim) selama periode 30 Januari hingga 5 Februari 2024.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan pada Senin (29/1/2024), cuaca ekstrem tersebut dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es. Wilayah-wilayah di Jatim yang berpotensi terdampak meliputi Bangkalan, Banyuwangi, Batu, Kota Blitar, Bondowoso, Gresik, Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Lamongan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, dan Kota Pasuruan.
Selain itu, risiko juga dapat terjadi di Ponorogo, Kota Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Surabaya, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Jember, dan Lumajang.
Taufiq Hermawan, Kepala BMKG Juanda, menyampaikan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki puncak musim hujan. “Monsun Asia Musim Dingin, yang merupakan musim angin baratan, mulai menunjukkan dampaknya terhadap peningkatan massa udara basah, khususnya di wilayah Jawa Timur,” katanya.
Dukungan juga muncul dari adanya daerah konvergensi atau pertemuan angin yang mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Timur. “Pada 3–5 Februari 2024, diperkirakan akan ada aktivitas dari Gelombang Atmosfer Kelvin yang melintasi wilayah Jatim. Oleh karena itu, berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jatim dalam sepekan mendatang,” tambahnya.
BMKG Juanda menyarankan agar masyarakat dan instansi terkait tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang selama satu minggu ke depan.
Leave a Reply