KEDIRI – Hanindhito Himawan Pramana, bakal calon Bupati Kediri, memulai hari pendaftarannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan melakukan prosesi sungkeman kepada ibunya, Endang Nugrahani. Tindakan ini dilakukan untuk meminta restu sebelum mendaftarkan diri sebagai calon petahana dalam Pilkada 2024.
Prosesi sungkeman berlangsung khidmat di kediaman Dhito pada Selasa pagi (27/8/2024) sekitar pukul 07.30. Dhito, yang mengenakan kemeja putih, dengan penuh penghormatan bersujud di hadapan ibunya. Endang Nugrahani memberikan doa dan restu kepada anak sulungnya, yang akrab disapa Dhito, untuk kembali maju dalam pemilihan kepala daerah.
Setelah prosesi sungkeman, keluarga Dhito melanjutkan dengan acara potong tumpeng. Potongan tumpeng tersebut kemudian disuapkan oleh Endang kepada istri Dhito, Eriani Annisa, sebagai simbol dukungan untuk perjalanan politik Dhito ke depan.
Tidak lama setelah itu, Dhito dan pasangannya, Dewi Mariya Ulfa, diiringi ribuan warga dan perwakilan partai pengusung serta pendukung, berangkat menuju Kantor KPU Kabupaten Kediri di Jalan Pamenang. Di sepanjang perjalanan, masyarakat dengan antusias meneriakkan dukungan bagi pasangan incumbent ini.
Dhito, yang dikenal sebagai penggemar vespa, tiba di KPU dengan mengendarai vespa merah, sementara Dewi Mariya Ulfa mengendarai vespa putih. Vespa telah menjadi ikon bagi Dhito, yang sering menggunakan kendaraan ini untuk berkeliling desa dan menyapa warga. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, ia terlihat menggunakan vespa kesayangannya saat bekerja di kantor.
Saat pendaftaran di KPU, Dhito menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan di Kabupaten Kediri. Ia menyatakan keinginannya untuk terus memajukan sektor-sektor penting seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Selama periode pertama kepemimpinannya, Dhito berhasil membangun dua jembatan penting, yakni Jembatan Ngadi dan Jembatan Jongbiru, yang menjadi penghubung antar wilayah di Kabupaten Kediri.
“Doa saya bersama Mbak Dewi, semoga Kabupaten Kediri tetap menjadi episentrum Jawa Timur di masa yang akan datang,” ujar Dhito dengan penuh harap.
Dalam kesempatan itu, Dhito juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah dengan sukarela mengantarnya ke KPU. Ia juga meminta maaf atas segala kekurangan selama periode pertama kepemimpinannya bersama Dewi.
“Apabila selama tiga tahun menjabat saya dan Mbak Dewi ada kekurangan, mohon dimaafkan,” ucapnya dengan rendah hati.
Leave a Reply