SURABAYA – Satu lagi jemaah haji asal Kediri, Muchlisoh Tarmuji, meninggal dunia di Mekkah pada Selasa (4/6/2024) pukul 10.00 WIB waktu Arab Saudi. Muchlisoh, seorang perempuan berusia 58 tahun, tergabung dalam kloter 73 dari Dusun Pelem, Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
“Ibu Muchlisoh wafat karena sakit setelah menjalani umrah wajib. Beliau juga memiliki riwayat kanker rahim,” ujar Wakil Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Ahmad Allauddin, Kamis (6/5/2024).
Menurut Allauddin, Muchlisoh sempat mendapatkan perawatan dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) setelah sakit usai umrah wajib. “Namun, kondisinya tidak kunjung membaik, sehingga TKHI merujuk Muchlisoh ke Rumah Sakit An Noor Mekkah. Hingga akhirnya, beliau meninggal dunia,” jelasnya.
Selama perawatan intensif, Muchlisoh sempat menggunakan alat bantu pernapasan. “Perawatan medis sudah dilakukan, tetapi takdir berkehendak lain,” tambahnya.
Jenazah Muchlisoh kemudian dishalatkan di Masjidil Haram dan dikebumikan usai shalat subuh, Rabu (5/6/2024) di Mekkah. Kabar wafatnya Muchlisoh menambah jumlah jemaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia, baik di Surabaya, Mekkah, maupun Madinah.
“Saat ini, total ada lima jemaah yang wafat. Dua orang wafat di Rumah Sakit Haji Surabaya, satu orang meninggal dunia di Madinah, dan dua orang wafat di Mekkah,” ungkap Allauddin.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah jemaah haji Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia menurun drastis. Penurunan ini disebabkan oleh program baru yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI terkait screening kesehatan jemaah sebelum pelunasan ibadah haji.
“Sebelum membayar pelunasan haji, jemaah wajib menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari situlah diketahui kondisi kesehatan masing-masing jemaah,” tuturnya. Sistem ini dinilai efektif dan akan dilanjutkan karena dapat menekan jumlah jemaah yang sakit maupun yang meninggal dunia.
Selain itu, jumlah jemaah asal Embarkasi Surabaya yang masih dirawat di Tanah Suci juga relatif sedikit. “Ada beberapa yang masih dirawat di rumah sakit di Madinah dan Mekkah, tetapi jumlahnya tidak banyak. Oleh karena itu, kami mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan karena sudah mendekati Armuzna pada 9 Dzulhijah mendatang,” tandasnya.
Leave a Reply