JAKARTA – Diosdu, seorang penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan sebutan “the professional sadboy”, telah mengarungi perjalanan panjang menuju panggung musik yang ia impikan sejak kecil.
Pria ini menemukan cinta mendalamnya pada musik saat mengejar gelar dalam bidang English Literature di Universitas Binus, lulus pada tahun 2014.
Itu menjadi titik awal di mana ia mulai mengungkapkan perasaannya dengan jujur melalui lirik-lirik dan puisi-puisi yang diubahnya menjadi lagu.
Diosdu percaya kunci utama dari lagunya adalah ketulusan. Menurutnya, dengan mengungkapkan isi hati secara langsung dan jujur, pendengar dapat lebih mudah merasakan dan menghayati lagunya.
Karirnya sebagai penyanyi solo dimulai pada tahun 2014 dengan tampil di berbagai cafe menggunakan gitar akustik.
Puncak dari perjalanan musiknya adalah album pertamanya yang dirilis tahun lalu berjudul “Blame Myself for Loving”, yang mencakup lagu-lagu seperti “Dreaming”, “Home”, “Mind Lies”, dan “Naive”.
Single terbarunya yang berjudul “Jauh” menandai langkah pertamanya dalam menciptakan karya dalam Bahasa Indonesia.
Dalam proses pembuatan lagu ini, Diosdu berkolaborasi dengan dua musisi kenamaan Indonesia, Rio Alief (additional drummer untuk NOAH, AFGAN, & Rossa) dan Wanda Omar (bassist untuk Haunted Era).
“Jauh” mengisahkan tentang dinamika hubungan jarak jauh (LDR), di mana setiap individu memiliki harapan, kekuatan, percaya diri, namun juga menghadapi tantangan dan kekecewaan yang menyertainya.
Diosdu mengungkapkan apresiasinya terhadap orang-orang yang kuat menjalani LDR, menghadapi semua tantangan dan perasaan yang datang bersamanya dengan penuh keyakinan.
Dalam lagu-lagunya, ia berusaha untuk menggambarkan nuansa perasaan manusia secara mendalam dan autentik, menciptakan ikatan emosional dengan pendengarnya melalui musiknya yang khas dan suara romantis yang unik. [ian]
Leave a Reply