SURABAYA – Atrium Tunjungan Plaza 3 berubah menjadi arena yang mempesona pada malam Sabtu ketika dua kekuatan musik dari dua generasi berbeda bersatu dalam sebuah kolaborasi epik.
Vierratale, band legendaris yang telah menghiasi industri musik Indonesia selama lebih dari satu dekade, dan Moccatune, ikon baru dari kota asal mereka Surabaya, mengejutkan penonton dengan penampilan yang tak terlupakan di acara peluncuran game “Honor of Kings”.
Kolaborasi tak terduga ini dimulai dari panggilan Kevin Aprilio, keyboardis Vierratale, kepada Moccatune pada malam sebelumnya.
Tanpa ragu, Moccatune dengan cepat menanggapi ajakan tersebut, siap untuk berbagi panggung dengan salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.
Minggu sore, para penggemar musik Surabaya yang membanjiri Atrium Tunjungan Plaza 3 disambut oleh sorakan meriah saat Anya dan Satria dari Moccatune naik ke panggung.
Kevin dan Widi dari Vierratale dengan hangat memperkenalkan mereka sebagai kebanggaan lokal yang tak terbantahkan.
Kevin mengungkapkan pengagumannya terhadap karakter lagu-lagu Moccatune yang penuh warna, memperkaya atmosfer musik Indonesia.
Pada penampilan utama mereka, Vierratale dan Moccatune menyuguhkan duet yang harmonis dengan lagu “Kesepian”.
Suara lembut Anya dan suara berat Widi menggabungkan sentuhan unik, sementara Satria dan Kevin memainkan keyboard dengan sentuhan magis mereka.
Antusiasme penonton terasa dari lantai dasar hingga lantai tiga, semua bersatu menyanyikan lirik yang penuh makna, menciptakan momen magis yang pasti tak terlupakan.
Setelah penampilan yang menghentak dengan “Kesepian”, kolaborasi mereka berlanjut dengan energi yang melonjak tinggi dalam lagu “Takut”.
Pada saat pergantian lagu, Satria dengan lancar beralih ke bass, menunjukkan keahlian yang memukau di hadapan penonton yang terpaku.
Momentum semakin melonjak ketika drummer Vierratale memberi panggilan kepada Mumut, drummer Moccatune, untuk bergabung dalam harmoni yang sempurna.
Kehadiran Moccatuners, sebutan untuk penggemar Moccatune, mencerminkan kebanggaan dan kegembiraan mereka atas kolaborasi ini.
Kedua band ini, meskipun dari generasi yang berbeda, memiliki koneksi yang kuat melalui musik mereka yang mendalam.
“Lagu-lagu Moccatune banyak terinspirasi oleh karya-karya Vierratale. Jika Anda suka lagu mereka, pasti Anda akan menjadi penggemar Vierratale juga,” ujar Anya dengan senyum ceria.
Malam itu, Tunjungan Plaza 3 tidak hanya menyaksikan pertunjukan musik yang brilian, tetapi juga menyaksikan sejarah dalam membuat hubungan baru antara masa lalu dan masa depan musik Indonesia.
Vierratale, yang telah lama mendominasi panggung musik mainstream dengan lagu-lagu hits mereka, memberikan panggung kepada Moccatune untuk bersinar, memperkenalkan mereka kepada dunia sebagai ikon baru yang tak kalah bersemangat dan berbakat.
Kolaborasi ini bukan hanya sekadar penampilan panggung, ini adalah simbol persatuan dalam keberagaman musik Indonesia. [ian]
Leave a Reply