
Artwork: Inveigh – Nyala
MALANG – Inveigh, band indie punk/garage rock asal Malang, memulai debutnya dengan merilis single berjudul “Nyala” dari EP mereka, Dinamika, di berbagai platform DSP.
Terbentuk dari para musisi paruh baya yang tetap penuh semangat, Inveigh mengangkat tema krisis paruh baya dengan energi punk rock, riff bluesy, dan aransemen indie rock yang segar.
Anggota Inveigh terdiri dari Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle), dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).
Mereka membawa pengalaman hidup dan musikalitas yang kaya ke dalam setiap nada yang dimainkan.
Debut single “Nyala” menjadi anthem bagi semua yang tengah menghadapi tantangan krisis paruh baya, mengajak pendengarnya untuk terus menjaga nyala api semangat.
Lagu “Nyala” mengisahkan bagaimana menghadapi masa-masa berliku dalam hidup.
“Kami ingin mengingatkan semua orang bahwa semangat tidak boleh padam meski menghadapi berbagai tekanan hidup,” ujar Julius, vokalis Inveigh.
Proses kreatif untuk “Nyala” berlangsung intensif, dengan Inveigh menyempatkan waktu di sela-sela aktivitas padat mereka.
Proses pengerjaan single ini dimulai pada November 2023 dan berlangsung hingga awal tahun 2024.
“Pelatihan pertama pada bulan November 2023 cukup intens hingga awal tahun 2024, menghasilkan materi di EP Dinamika,” jelas Julius.
Inveigh terbentuk dari niat Julius dan Nizar untuk membentuk band rock setelah reuni Take This Life pada April 2023.
“Nyala” mencerminkan krisis paruh baya dari sudut pandang pribadi mereka sebagai orang Indonesia, khususnya dari Malang.
Lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, mencoba menyampaikan depresi dan harapan dalam bahasa ibu sehingga dapat diterima langsung oleh pendengar.
Inveigh berharap lagu ini dapat memberikan kekuatan bagi pendengar yang sedang menghadapi krisis paruh baya.
Tema lirik berasal dari pengalaman pribadi anggota band.
“We’re a bunch of late 20s-late 30s guys, so it’s only normal to write things guys our age might experience. Semoga beberapa orang bisa relate dengan apa yang kami tulis,” tambah Julius.
Perekaman berlangsung di beberapa tempat: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio, dengan mixing dan mastering oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah.
Secara sonik, musik Inveigh berkembang dari suara garage punk ke gaya alt-rock yang mengingatkan kita pada The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things.
“Lebih pada mencoba menyalurkan minat aku untuk memainkan lagu-lagu rock seperti band-band yang kita sukai dan dengarkan,” jelas Julius.
Single “Nyala” sudah tersedia di berbagai platform musik digital, termasuk Spotify melalui label Haum Entertainment.
Lagu ini diharapkan dapat diterima dengan baik oleh pendengar dari berbagai kalangan, terutama mereka yang merasakan relevansi tema krisis paruh baya.
Haum Entertainment akan merilis satu demi satu single dari EP Dinamika, dimulai dengan “Nyala” pada 28 Juni 2024 dan diakhiri dengan EP lengkap pada akhir Juli 2024.
Inveigh mengajak pendengar untuk menjaga semangat dan terus berjuang menghadapi krisis paruh baya dengan semangat yang tak pernah padam. [ian]
Leave a Reply