MALANG – Selang setahun sejak debut mereka di dunia musik, band emo pop asal Malang, Anxieparty, merilis single kedua mereka yang bertajuk “Pencarian Peraduan”.
Band yang terdiri dari Emir (vokal), Ersa (vokal), Sugab (gitar), Bimo (gitar), Azam (keyboard), Cipeng (bass), dan Sandya (drum) ini menceritakan perjalanan emosional yang tak berujung, penuh dengan kesedihan dan keputusasaan dalam karya terbaru mereka.
Menurut Anxieparty, judul “Pencarian Peraduan” dipilih karena mencerminkan kondisi di mana seseorang harus menerima kenyataan pahit dengan segala duka dan ungkapan kecewa.
“Berdiam diri bukanlah solusi, mau tidak mau harus segera beranjak dan meyakinkan diri sendiri untuk menanti cinta lainnya,” jelas mereka tentang makna lagu tersebut.
Dengan suasana kelam yang mendominasi, lagu ini didukung oleh perpaduan sayatan gitar, lengkingan vokal, dan lantunan keyboard yang manis.
Single ini masih mengusung nafas genre yang sama dengan debut mereka, “Senandika”, yang kental dengan nuansa emo pop-rock.
Namun, untuk memberikan sentuhan yang berbeda, Anxieparty bereksperimen dengan unsur rock, orkestrasi, dan beberapa elemen simfoni dalam “Pencarian Peraduan”.
Mereka berharap lagu ini terdengar lebih variatif dan menarik bagi pendengar.
Rilisan kali ini juga diproyeksikan sebagai tema atau judul dari album Anxieparty.
“Kami menyusun cerita yang mengisahkan kehidupan tentang percintaan, lingkungan, dan Tuhan. Judul ini akan digunakan di rilisan album mendatang, entah itu album penuh atau mini album,” ungkap para personil yang tengah menempuh pendidikan di bidang musik tersebut.
Setiap cerita yang mereka rangkai nantinya akan bertemu dengan ‘sang peraduan’, seperti nama album itu.
Memerlukan waktu setahun untuk merilis karya baru sejak debut, band ini mengungkapkan adanya halangan berupa waktu untuk pengkaryaan.
Kesibukan akademis dan tugas-tugas kuliah sedikit menghambat mereka untuk bertemu dan membahas karya secara intensif.
Namun, beberapa bulan yang mereka tempuh sejak rilisan pertama banyak mengajarkan hal baru bagi mereka tentang industri musik yang ternyata jauh lebih kompleks dari teori yang mereka pelajari.
Dengan dasar bermusik secara formal, Anxieparty menyadari bahwa seni marketing, visual, dan sisi kreatif lain pun ikut diuji bersamaan dengan mereka menelurkan karya baru.
“Bismillah, semoga dengan semakin produktifnya kami, semakin banyak belajar tentang industri ini dan semoga tahun ini bisa merilis album ‘Pencarian Peraduan’ juga,” tutup mereka. (*)
Leave a Reply