
Artwork: for Revenge – Penyangkalan
JAKARTA – Setelah sukses merilis “Sadrah”, for Revenge, band asal Bandung yang terbentuk pada tahun 2006, kembali dengan single kedua mereka yang berjudul “Penyangkalan”.
Lagu ini merupakan bagian dari album kelima mereka yang akan datang, “Perayaan Patah Hati Babak 2”.
Dalam “Penyangkalan”, Boniex (vokal) dan Arief (gitar) mengangkat isu tentang seseorang yang menyangkal bahwa dirinya berada dalam hubungan yang beracun atau toxic relationship.
Lirik “Penyangkalan” terinspirasi dari pengalaman pribadi Cynantia Pratita (Stereo Wall) yang pernah menjalani hubungan yang tidak sehat.
Boniex menjelaskan, “Secara sadar, dia menjalani hubungan yang tidak sehat. Namun, secara tidak sadar, dia ‘menyangkal’ bahwa hubungan tersebut saling menyakiti.
Dalam pandangan kami, sebuah toxic relationship penuh dengan penyangkalan.”
Proses pembuatan liriknya tidak mudah. Boniex harus berdiskusi panjang dan melakukan riset mendalam, termasuk mempelajari teori Tahapan Berduka (Stages of Grief) dan dinamika toxic relationship.
Semua usaha ini dilakukan untuk menciptakan lirik yang tepat dan mengena.
Dari sisi musik, Arief terinspirasi oleh band-band modern rock masa kini, menciptakan sound yang energik namun tetap harmonis.
Single ini menghadirkan nuansa era ’90-an dan efek suara ala ’80-an, memberikan warna baru dibandingkan single sebelumnya, “Sadrah”.
Meskipun berbeda, kedua single ini saling melengkapi, dengan “Penyangkalan” mewakili fase “Denial” dalam Stages of Grief.
Boniex menambahkan bahwa single ini adalah lanjutan dari cerita Sera dan Rana di video klip “Sadrah”.
“Penyangkalan” mengungkapkan alasan di balik perpisahan mereka.
Sebagai single kedua for Revenge di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), “Penyangkalan” menunjukkan perkembangan yang signifikan dibandingkan saat mereka merilis “Sadrah”.
Selama proses produksi, for Revenge bekerja lebih intens dengan tim SMEI dan Kamga sebagai pengarah vokal, memberikan nuansa yang berbeda dari single-single sebelumnya.
Band yang beranggotakan Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bas), dan Archims Pribadi (drum) ini ingin menyampaikan pesan penting melalui “Penyangkalan”.
Melalui single ini, for Revenge berusaha menggambarkan fase penyangkalan dalam hubungan yang tidak sehat dan mengajak pendengarnya untuk lebih berani bertindak saat menghadapi situasi tersebut.
“Dalam fase Denial/Menyangkal, kita bisa tidak sadar bahwa sedang ada di fase tersebut. Lewat ‘Penyangkalan’, kami berusaha menemani pendengar yang sedang mengalami fase itu,” tutup Boniex.
Dengan “Penyangkalan”, for Revenge tidak hanya menawarkan musik yang menggugah, tetapi juga pesan sosial yang kuat.
Band ini terus menunjukkan evolusi mereka dalam bermusik dan menyampaikan isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. [ian]
Leave a Reply