Kediri – Kota Kediri turut serta dalam World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung dari 18 hingga 25 Mei 2024 di Bali. Partisipasi ini menunjukkan komitmen Kota Kediri dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Selain Kota Kediri, event internasional ini juga diikuti oleh 7 provinsi, 3 kabupaten, dan 2 kota lainnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, mengungkapkan bahwa WWF ke-10 akan membahas penanganan krisis air global. Kota Kediri akan berkontribusi dengan memberikan gagasan untuk menjaga air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar manusia. “Kami ikut serta dalam WWF ke-10 ini. Di sini akan bersama-sama membahas penanganan krisis air global dan perubahan iklim yang terjadi. Kami juga akan menyampaikan gagasan dari Kota Kediri,” ujarnya pada Minggu (19/5).
Zanariah menambahkan bahwa Pemerintah Kota Kediri bersama komunitas setempat terus mengedukasi masyarakat agar bijak dalam menggunakan air. Kota Kediri memiliki belasan sumber mata air yang masih terjaga kelestariannya. Masyarakat juga terus diimbau untuk tidak membuang sampah di aliran Sungai Brantas. “Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan sekaligus reboisasi di sekitar sumber air. Kami juga mengadakan fun run bersama komunitas untuk mengampanyekan penggunaan air secara bijak. Di acara car free day, kami juga melakukan sosialisasi untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan bijak menggunakan air. Harapannya, air bersih ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” jelasnya.
Selain berpartisipasi dalam forum utama, Kota Kediri juga mengikuti Fair dan Expo yang menjadi acara pendamping dalam WWF ke-10. Kota Kediri mendapat fasilitas gratis tiga booth untuk mengikuti fair di Kuta, Bali. Fair ini menjadi destinasi internasional yang memungkinkan pemasaran produk UMKM Kota Kediri. Beberapa produk yang ditampilkan berada di bawah binaan Disperdagin, Dinkop UMTK, dan DPM PTSP, seperti handicraft, aksesori, makanan dan minuman, serta batik.
Selain itu, Kota Kediri juga membuka satu stand expo di Bali Nusa Dua Convention Center. Expo ini diisi oleh DPUPR dan DLHKP Kota Kediri dengan mengusung judul proyek “Tata Air Sungai Brantas: Dari Era Airlangga hingga Masa Kini.” Tujuan pameran ini adalah untuk memperlihatkan bagaimana warisan dan inovasi Airlangga dalam tata air yang masih relevan dalam mengatasi tantangan pengelolaan sumber daya air masa kini dan masa depan.
Leave a Reply