SURABAYA – Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media (FIKOM) Universitas Ciputra Surabaya kembali menggelar Ciputra Film Festival (CFF) untuk ketiga kalinya, dalam rangka merayakan Dies Natalis mereka. Festival yang sangat dinantikan oleh para sineas muda ini akan berlangsung mulai 27 Mei hingga 1 Juni 2024.
Selain menggelar CFF, FIKOM Universitas Ciputra Surabaya juga mengadakan Konferensi Nasional Ilmu Komunikasi (KONAIKOM 3.0) yang bertujuan untuk memperluas wawasan generasi muda. Ciputra Film Festival tahun ini mengusung tema “UNSEEN”, yang menyoroti berbagai isu sosial yang dialami kelompok marginal dan kurang mendapat sorotan publik, seperti kemiskinan di balik gemerlapnya kota besar, diskriminasi ras, serta hak perempuan yang terabaikan.
“Melalui festival ini, sineas muda diberi kesempatan untuk menyuarakan perspektif mereka, menjadikan film sebagai medium penting untuk menyampaikan pesan,” kata Direktur Festival CFF Rosihan Amril Farouqi, Jumat (31/5/2024).
Sebanyak 617 film dari dalam dan luar negeri akan di-screening dan dinilai oleh juri serta kurator berpengalaman. “Tahun ini kami memberikan pengalaman berbeda bagi sineas muda dengan menayangkan karya mereka dalam program open air di atrium Ciputra World dan program pilihan kurator di XXI Ciputra World Surabaya,” tambah Farouqi.
Ciputra Film Festival juga menghadirkan sesi khusus dengan aktor kenamaan Dion Wiyoko dan sutradara Wregas Bhanuteja pada 31 Mei dan 1 Juni 2024 di Dian Auditorium Universitas Ciputra. Dion Wiyoko, yang dikenal luas dalam industri perfilman, akan berbagi pandangan berharga tentang tantangan dan peluang di industri film serta memberikan inspirasi kepada para peserta.
Selain Dion Wiyoko, Wregas Bhanuteja, sutradara berbakat yang telah mencatat prestasi di berbagai festival film, juga akan memberikan wawasan mendalam tentang proses kreatif di balik layar. Wregas, yang filmnya berjudul “Budi Pekerti” lolos dalam world premier Toronto Film Festival 2023 dan memenangkan penghargaan pemeran utama dan pendukung perempuan terbaik di Festival Film Indonesia 2023, akan berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapinya sebagai sutradara.
“Harapannya, peserta tidak hanya mampu menangkap isu yang tidak terlihat, namun juga memperoleh pemahaman teknis produksi, penyutradaraan, dan cara mempertontonkan film kepada khalayak,” pungkas Farouqi.
Dengan hadirnya tokoh-tokoh penting dalam industri perfilman dan berbagai kegiatan menarik, Ciputra Film Festival 2024 diharapkan menjadi ajang yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan industri film di Indonesia.
Leave a Reply