SURABAYA – Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Budi Santoso, dicopot dari jabatannya setelah menolak kebijakan baru yang memungkinkan praktik dokter asing di Indonesia.
Pemecatan Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair Surabaya dibenarkan langsung oleh yang bersangkutan. Budi mengonfirmasi bahwa dirinya dicopot dari jabatannya per Rabu (3/7/2024).
“Betul,” singkat Budi Santoso ketika dikonfirmasi.
Budi juga mengakui bahwa pencopotan tersebut merupakan buntut dari pernyataannya di media pada 27 Juni 2024 lalu, di mana ia, sebagai perwakilan FK Unair Surabaya, menolak kebijakan praktik dokter asing di Indonesia.
“Saya menyuarakan isi hati nurani,” imbuhnya.
Menurut Budi, dokter-dokter di Indonesia masih sangat kompeten untuk memberikan pelayanan kepada pasien domestik. “Baik secara pribadi maupun institusi melalui FK Unair, menurut saya semua dokter di Indonesia tidak akan rela jika digantikan oleh dokter asing yang bekerja di sini,” jelasnya.
Kabar pemecatan Dekan FK Unair Surabaya tersebut terkuak melalui pesan berantai di WhatsApp, di mana Budi memberikan pernyataan bahwa dirinya telah diberhentikan.
“Assalamualaikum Wr.Wb. Bapak Ibu Dosen FK Unair, per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas,” tulisnya.
Dalam pesan tersebut, Budi Santoso juga meminta maaf kepada jajaran akademisi di FK Unair Surabaya jika terdapat kesalahan selama masa kepemimpinannya. Dia berharap agar FK Unair Surabaya terus berkembang dan maju serta dapat memberikan kontribusi yang besar dalam dunia pendidikan.
“Mari terus berjuang, kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang,” pungkasnya.
Hingga kini, Rektor Unair Surabaya, Mohammad Nasih, belum memberikan keterangan resmi terkait kabar pemecatan Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair.
Leave a Reply