Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan, pekerja dalam negeri paling banyak merupakan lulusan SD ke bawah, proporsinya mencapai 36,54% dari total pekerja nasional. Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menyatakan bahwa pekerja berpendidikan rendah mendominasi penduduk yang bekerja di Indonesia.
Meskipun demikian, proporsi pekerja berpendidikan SD ke bawah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari tahun lalu yang mencapai 39,76%.
Pada Februari 2024, proporsi penduduk yang bekerja lulusan SMA mencapai 20,55%, lulusan SMP 18,15%, lulusan SMK 12,09%, dan lulusan Diploma VI/S1/S2/S3 hanya 10,28%. Proporsi pekerja lulusan Diploma ke atas mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2023 yang hanya mencapai 9,31%.
“Jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, persentase pekerja berpendidikan SD ke bawah menurun, sementara pekerja berpendidikan Diploma ke atas meningkat,” imbuh Amalia.
Terakhir, proporsi pekerja lulusan Diploma I/II/III paling rendah, hanya mencapai 2,39% dari total penduduk yang bekerja pada Februari 2024.
Pada Februari 2024, tingkat pengangguran paling tinggi tercatat di Banten, yakni 7,02%. Artinya, sekitar 7 dari 100 orang angkatan kerja di Banten tidak bekerja karena berbagai alasan. Provinsi lain yang penganggurannya tergolong tinggi adalah Kepulauan Riau (6,94%), Jawa Barat (6,91%), DKI Jakarta (6,03%), dan Papua Barat Daya (6,02%).
Selain itu, terdapat Sulawesi Utara (5,98%), Maluku (5,96%), Papua (5,81%), Sumatera Barat (5,79%), dan Kalimantan Timur (5,75%) yang juga mencatat tingkat pengangguran yang signifikan.
Leave a Reply