SURABAYA – Maraknya fenomena judi online kini turut menyeret Aparatur Sipil Negara (ASN) di Surabaya. Hal ini menjadi perhatian serius bagi DPRD Kota Surabaya, seiring meningkatnya jumlah ASN yang terlibat dalam aktivitas perjudian daring tersebut.
“Terlihat jelas peningkatan minat dari berbagai kalangan, termasuk pegawai negeri, karyawan perusahaan besar, hingga pengusaha kecil, untuk terlibat dalam judi online,” ungkap Zurotul Mar’ah, Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Rabu (26/6/2024).
Menurut Zurotul Mar’ah, daya tarik utama judi online bagi para ASN terletak pada fleksibilitas waktu dan janji keuntungan finansial yang menggiurkan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan sebelum masalah ini semakin meluas.
“Sebelum menjalar lebih luas ke kalangan ASN, P3K, dan outsourcing, perlu adanya pembatasan akses ke situs judi online,” tegas politisi PAN ini.
Salah satu langkah utama yang diambil adalah menerapkan pembatasan akses ke situs judi online di seluruh kantor pemerintahan. Kementerian dan lembaga terkait bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir akses ke platform perjudian online yang sering diakses oleh para pegawai.
“Harapannya, upaya ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung produktivitas pegawai negeri,” jelas Zurotul Mar’ah.
Upaya pencegahan tidak berhenti di situ. Pemerintah juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya judi online kepada para pegawai. Program pelatihan dan workshop diadakan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran akan risiko perjudian online dan cara mengatasi kecanduannya.
“Melindungi integritas dan moralitas di kalangan pegawai negeri adalah hal yang krusial. Kebijakan baru ini bukan hanya tentang mematuhi hukum, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap pegawai dapat memberikan pelayanan publik dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” pungkas Zurotul Mar’ah.
Leave a Reply