Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Tanda kehormatan tersebut diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (25/4).
Penghargaan ini diberikan kepada Khofifah berdasarkan Kepres No 24/TK/tahun 2024 tentang penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha. Khofifah adalah satu-satunya gubernur yang menerima penghargaan tertinggi di antara kepala daerah lainnya karena Jawa Timur dinilai sebagai provinsi dengan kinerja terbaik berturut-turut.
“Secara khusus, saya ingin mengucapkan selamat kepada rekan-rekan yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha langsung dari Presiden, dan hari ini saya hadir untuk mewakili dalam penyerahan penghargaan ini,” kata Tito.
Tito menyatakan bahwa pemberian penghargaan ini bertujuan untuk menciptakan iklim kompetitif di antara kepala daerah di Indonesia. “Mereka yang menerima penghargaan ini memang layak berdasarkan penilaian yang objektif. Jadi, kita semua patut berbangga karena penghargaan ini bukanlah sesuatu yang dipesan, melainkan hasil dari penilaian yang objektif dan melalui proses yang panjang,” ujarnya.
Setelah menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha ini, Khofifah menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada seluruh warga masyarakat Jawa Timur dan seluruh jajaran ASN Pemprov Jawa Timur.
Menurut Khofifah, penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa implementasi slogan Cepat, Efektif, Efisien, Transparan, Tanggap, Akuntabel, dan Responsif (CETTAR) dalam program-programnya telah berhasil menyelenggarakan pemerintahan terbaik di antara provinsi lain di Indonesia.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras semua pihak dan kolaborasi dari semua level bersama ASN Pemprov Jawa Timur yang kami dedikasikan untuk seluruh warga Jawa Timur, dan juga untuk seluruh ASN Pemprov Jawa Timur yang telah berjuang bersama dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah Jawa Timur melalui Nawa Bhakti Satya yang CETTAR,” kata Khofifah.
“Semangat CETTAR yang kami inisiasi sejak awal menjabat pada tahun 2019 bukan sekadar slogan, melainkan menjadi semangat yang selalu hadir dalam penyelenggaraan pemerintahan, yang tercermin dalam program-program dan layanan kami untuk masyarakat,” tambahnya.
Pada tahun 2021, skor kinerja LPPD Jawa Timur mencapai 3,61. Skor ini diperoleh dari capaian kinerja makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan yang terdiri dari 24 urusan wajib, delapan urusan pilihan, dan fungsi penunjang urusan yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur.
Dalam kepemimpinannya, Khofifah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sebesar 3,58 persen selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2020 hingga 2023. Penurunan ini bahkan melampaui rata-rata nasional.
Khofifah juga berhasil menurunkan angka TPT sebesar 0,25 poin dari tahun 2021, yaitu dari 5,74 persen menjadi 5,49 persen di tahun 2022. Angka tersebut terus menurun hingga Agustus 2023 menjadi 4,88 persen, turun sebesar 0,61 poin dibandingkan dengan Agustus 2022.
“Dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, alhamdulillah Jawa Timur juga terus membaik. Hingga akhir 2023, tepatnya 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur mencapai 74,65
Leave a Reply