SAMPANG – Musim kemarau telah tiba dengan intensitas hujan yang mulai berkurang, menandai waktu yang tepat bagi petani di Kabupaten Sampang untuk mempersiapkan lahan mereka guna menanam tembakau.
Mashudi, seorang petani dari Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang, menyatakan bahwa curah hujan di wilayah tersebut telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir, sehingga mereka mulai mempersiapkan lahan untuk menanam tembakau. “Beberapa bulan terakhir ini curah hujan di Sampang mulai jarang, maka kami mempersiapkan lahan untuk ditanami tembakau,” ungkap Mashudi pada Senin (27/5/2024).
Pria yang akrab disapa Hudi ini juga mengungkapkan bahwa ia telah menggarap lahannya dan sedang mencari bibit tembakau unggulan. Ia berharap hasil panen nanti bisa mempertahankan harga tembakau seperti musim kemarau sebelumnya. “Untuk tahun kemarin harga tembakau di kalangan petani mencapai Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh Takim, petani tembakau lainnya, yang berharap hasil kerja keras mereka di bawah terik matahari yang menyengat selama musim kemarau ini akan sebanding dengan kualitas dan harga tembakau yang lebih baik. “Cuaca kemarau kali ini sangat panas, dan harapannya juga berdampak pada kualitas tembakau di Sampang semakin bagus,” katanya.
Namun, Takim mengeluhkan kesulitan mendapatkan benih tembakau unggulan. Ia bersama petani lainnya harus mencari benih hingga ke Kabupaten Pamekasan. “Untuk mencari benih tembakau, kami keliling wilayah pembibitan hingga ke Pamekasan,” tuturnya.
Dengan persiapan yang matang dan harapan yang tinggi, petani tembakau di Sampang optimis menghadapi musim kemarau ini. Mereka berharap hasil panen yang baik akan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka di tengah kondisi cuaca yang menantang.
Leave a Reply