Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya 38.462 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di seluruh Indonesia hingga Februari 2024. Kemenkes memperkirakan bahwa angka kasus ini dapat meningkat dalam tahun ini.
“Kami memprediksi bahwa kasus DBD akan meningkat pada tahun 2024 karena perubahan pola curah hujan dan ketidakpastian El Nino, sebagaimana laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR.
Dari jumlah kasus tersebut, terdapat 316 kasus yang berujung pada kematian. Dante mengungkapkan bahwa angka kematian akibat DBD ini mencapai 0,82.
“Angka kematian ini masih cukup tinggi, kami terus memantau tren dan melakukan identifikasi karena kematian akibat dengue terjadi di beberapa lokasi,” tambahnya.
Berdasarkan data per provinsi, jumlah kematian akibat DBD tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan 94 kasus, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan masing-masing 77 dan 37 kasus.
Sementara itu, lima kota dengan kasus kematian akibat DBD tertinggi adalah Jepara (17 kasus), Bandung (14 kasus), Subang (13 kasus), Kendal (13 kasus), dan Blora (9 kasus).
Pemerintah telah mengambil langkah pencegahan dengan menyebarluaskan teknologi nyamuk wolbachia. Selain itu, Kemenkes juga telah menyediakan vaksin dengue sebagai upaya pencegahan. Vaksin ini terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin dengvaxia dan vaksin qdenga.
“Meskipun belum menjadi program nasional, vaksinasi ini telah dilakukan secara lokal di beberapa daerah sebagai upaya pencegahan,” kata Dante.
Leave a Reply