Kediri – Menjelang pertengahan bulan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri memperketat pengawasan keamanan pangan dengan menggelar sidak pasar dan uji keamanan pangan, Rabu (12/3). Langkah ini melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Kesehatan, serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan pangan yang beredar di pasar tradisional aman dikonsumsi masyarakat. Selain itu, sidak ini juga bertujuan mencegah peredaran bahan pangan segar dan olahan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil.
“Ini bentuk komitmen kami untuk melindungi masyarakat dari makanan yang tidak layak konsumsi. Jika ditemukan bahan berbahaya, pedagang akan diberikan edukasi agar tidak lagi menjual produk yang mengandung zat berbahaya,” ujar Ridwan saat melakukan pemeriksaan di Pasar Setono Betek.
Ditemukan Pangan Mengandung Formalin
Dalam sidak kali ini, tim gabungan mengambil 31 sampel makanan, mulai dari sayuran, ikan asin, daging, kerupuk, terasi, rumput laut, hingga cendol. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa 30 persen dari sampel mengandung zat berbahaya seperti formalin.
Menurut Kepala BPOM Kediri, Gidion, temuan ini akan ditindaklanjuti dengan penelusuran pemasok bahan pangan tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pembinaan kepada pemasok dan pedagang agar mereka hanya menjual produk yang aman bagi masyarakat,” jelasnya.
BPOM Kediri juga memanfaatkan sidak ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan pedagang mengenai ciri-ciri pangan yang aman dikonsumsi, serta membagikan leaflet tentang bahaya penyalahgunaan zat kimia dalam makanan.
Pemkot Imbau Masyarakat Lebih Selektif
Ridwan juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih bahan pangan, terutama saat berbelanja di pasar tradisional. Ia menyarankan warga memeriksa tampilan, bau, dan tekstur makanan sebelum membeli.
“Masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap harus berhati-hati. Jika menemukan pedagang yang menjual produk mencurigakan, segera laporkan ke DKPP agar bisa segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, Yuni, seorang pedagang tahu di Pasar Setono Betek, menyambut baik langkah Pemkot Kediri dalam menjaga keamanan pangan. Ia berharap sidak seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar baik pedagang maupun konsumen terlindungi dari produk yang mengandung bahan berbahaya.
“Saya mendukung kegiatan ini karena bisa meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap produk yang dijual di pasar. Semoga ke depan semakin ketat pengawasannya,” ujarnya.
Dengan meningkatnya pengawasan ini, Pemkot Kediri berkomitmen untuk menjaga keamanan pangan di wilayahnya, sehingga masyarakat dapat berbelanja dan mengonsumsi makanan dengan lebih aman, terutama di bulan Ramadan.
Leave a Reply