Menu

Mode Gelap

Bisnis · 24 May 2024 11:01 WIB ·

Komisi B DPRD Jatim Lanjutkan Pembahasan Raperda Perlindungan Petani Tembakau


 Komisi B DPRD Jatim Lanjutkan Pembahasan Raperda Perlindungan Petani Tembakau Perbesar

SURABAYA – Setelah tertunda selama satu tahun, Komisi B DPRD Jawa Timur kembali melanjutkan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan Industri Hasil Tembakau Jawa Timur. Hal ini dilakukan setelah melakukan rapat dengar pendapat dengan berbagai stakeholder dan dinas terkait.

Agus Dono Wibawanto, anggota Komisi B DPRD Jatim, mengungkapkan bahwa judul Raperda telah disepakati dan mengalami perubahan berdasarkan masukan dalam hearing. “Dari pertimbangan saran dan masukan serta hearing, maka kami lakukan perubahan termasuk perbaikan dalam bab dan pasal-pasal,” ujar Agus saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2024).

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa draft awal Raperda telah dimodifikasi dan sekarang mencakup 14 bab dan 50 pasal. “Terdapat poin pengembangan industri hasil tembakau (IHT), termasuk juga pemanfaatan tembakau pada industri selain rokok dan cerutu, serta pengembangan pemasaran,” jelasnya.

Raperda ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengendalian pertembakauan dalam budidaya, industri hasil tembakau, dan pemasaran, hingga perlindungan kemurnian dan keaslian tembakau. Selain itu, ada bab khusus tentang perlindungan dan pemberdayaan petani serta industri hasil tembakau (IHT).

Agus Dono menambahkan bahwa bab dalam Raperda ini juga mengatur tentang asuransi bagi petani tembakau dan sistem resi gudang. Turut diatur juga kemitraan antara petani dan IHT, yang meliputi bentuk kemitraan, hak dan kewajiban, pelibatan partisipasi masyarakat, pembinaan pengawasan, dan pendanaan.

“Bab XII memuat sumber serta penggunaan dana, yang dimaksudkan untuk perlindungan dan pemberdayaan petani serta IHT,” tambah Agus Dono.

Agus berharap bahwa Raperda ini nantinya akan bermanfaat bagi kesejahteraan petani tembakau di Jawa Timur dan meningkatkan kualitas serta hasil panen tembakau. “Kepentingan petani menjadi yang utama, pihak IHT juga harus bisa menjadi mitra strategis,” tandasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan Raperda tersebut dapat segera disahkan dan memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholder terkait, khususnya petani tembakau di Jawa Timur.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

Terdampak Efisiensi, Kemendikdasmen Pastikan Program Prioritas Berjalan

17 February 2025 - 13:33 WIB

oktana.co.id

Dewa 19: Band Legendaris yang Tetap Berjaya di Industri Musik Indonesia

17 February 2025 - 13:24 WIB

oktana.co.id

Dhito Siap Ikuti Pelantikan dan Retreat di Magelang

17 February 2025 - 13:01 WIB

oktana.co.id

Puthut EA, Penulis di Balik Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

17 February 2025 - 12:50 WIB

oktana.co.id

Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Rilis, Disambut Positif Penonton

17 February 2025 - 12:46 WIB

oktana.co.id

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Film Terbaru Hanung Bramantyo Tentang Pikiran Lelaki

17 February 2025 - 12:30 WIB

oktana.co.id
Trending di Entertainment