KEDIRI – Kasus dugaan pembunuhan seorang balita di Dusun Babakan, Desa Tugurejo, Kediri, menggegerkan warga setempat. Balita berusia tiga tahun, FT, ditemukan tewas dan dikubur di samping rumah orang tuanya. Keluarga korban mengungkap kronologi kecurigaan mereka hingga memutuskan melaporkan dugaan pembunuhan tersebut ke polisi.
Pengakuan Mencurigakan dari Ibu Korban
Kasus ini terungkap berkat pengakuan NA (26), ibu kandung korban, kepada keluarga besarnya di Kabupaten Nganjuk. Sukamto (55), perangkat desa dan tetangga keluarga korban di Desa Pace, Nganjuk, menceritakan bahwa NA sempat pulang ke Nganjuk dan mengakui bahwa dia dan suaminya, MTM (23), telah menguburkan anak kandung mereka, FT, pada Minggu (23/6/2024) setelah subuh.
“NA datang dan meminta maaf kepada keluarganya, mengatakan bahwa anaknya meninggal karena sakit dan kecelakaan,” kata Sukamto, Selasa (25/6/2024).
Kecurigaan Keluarga dan Laporan ke Polisi
Keluarga besar NA di Nganjuk merasa curiga dengan pengakuan tersebut. Mereka segera melapor ke perangkat desa di Nganjuk dan bersama-sama menuju rumah korban di Kediri. Kecurigaan semakin kuat setelah mengetahui bahwa jenazah FT dikubur tanpa melibatkan pihak desa atau RT setempat.
“Keluarga korban melapor ke kami dan kami bersama-sama ke TKP di Kediri serta melaporkan kejadian ini ke Polres Kediri,” ujar Sukamto.
Temuan Menggemparkan
Setelah mendapatkan laporan, Polres Kediri memutuskan untuk membongkar kuburan yang terletak setengah meter di sebelah utara rumah kontrakan korban. Balita tersebut dikubur di liang lahat sedalam 50 cm dengan panjang 140 cm dan lebar 40 cm.
Hasil Visum: Luka Akibat Benda Tumpul
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, memastikan bahwa FT merupakan korban pembunuhan. Hasil visum menunjukkan adanya luka lebam akibat benda tumpul pada bagian kepala korban.
“Hasil visum sementara menunjukkan adanya luka bekas benda tumpul di kepala korban, memastikan bahwa ini adalah kasus pembunuhan,” kata Fauzy.
Dugaan Pelaku dan Penyelidikan Lanjut
Sejumlah warga sekitar menyampaikan bahwa NA dan MTM adalah pelaku penganiayaan hingga menyebabkan kematian FT. Namun, polisi masih mendalami kasus ini dan belum mengungkapkan secara resmi siapa pelaku pembunuhan tersebut.
“Kedua orang tua korban masih diamankan di Polsek Ngasem dan menjalani pemeriksaan intensif,” jelas Fauzy.
Kesaksian Warga dan Langkah Polisi
Sejumlah warga memberikan kesaksian bahwa FT sering mengalami kekerasan oleh kedua orang tuanya. Saat ini, NA dan MTM sedang diperiksa intensif oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif dan detail peran masing-masing dalam pembunuhan ini.
Kasus ini terus dikembangkan oleh pihak berwenang untuk mendapatkan kejelasan dan memastikan bahwa pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Keluarga dan warga berharap keadilan dapat ditegakkan dalam kasus yang menggemparkan ini.
Leave a Reply