Tiga kader terbaik PDI Perjuangan disiapkan sebagai cawagub mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim. Ketiga nama yang dilirik PDIP yakni Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Menanggapi hal tersebut, Bupati Kediri Hanindhito atau Dhito mengaku masih nyaman di Kediri.
Dhito mengaku mengembalikan keputusan ini ke partainya. Meskipun, menurut Dhito, masih banyak kader PDIP lain di Jawa Timur yang lebih kompeten dan layak maju dalam Pilkada Jatim 2024.
“Tugas saya di Kediri masih banyak. Saya berharap tetap ditugaskan di Kabupaten Kediri. Saya rasa masih banyak kader PDIP lain yang lebih layak mendampingi Bu Khofifah, ” kata Dhito.
Dhito mengaku sudah menyampaikan hal ini ke elite PDI Perjuangan. Ia juga merasa masih banyak pembangunan infrastruktur di daerahnya, mulai dari stadion, bandara, dan jalan tol yang belum rampung.
“Masih banyak PR saya yang belum saya selesaikan. Stadion salah satu contohnya,” imbuh Dhito.
Lalu, bagaimana jika ada perintah atau tugas dari pimpinan partai? Dhito mengatakan, seorang kader tentu tidak akan menolak tugas tersebut. Tapi, menurutnya, pimpinan partai juga pasti kembali menanyakan sikap dari pribadi yang ditugaskan.
Bagi Dhito, perintah partai merupakan suatu hal yang sangat dihargai, sebagaimana halnya dengan sikap kader partai yang sangat menghormati para senior atau sesepuh partai. Dirinya sebagai kader PDIP menghormati para elite senior dan sesepuh partai.
“Saya sebagai kader partai PDI Perjuangan diajarkan harus memiliki adab dan menghormati senior. Namun, beliau dari pusat selalu menanyakan sikap dari pribadi masing-masing. Saya masih punya tugas cukup banyak di Kabupaten Kediri, biarlah saya menyelesaikan itu dulu, mulai dari jalan tol, bandara, dan lainnya,” pungkas Dhito.
Leave a Reply