KEDIRI – Banyak yang belum mengetahui bahwa nama asli Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, adalah Kusno. Pergantian nama ini ternyata erat kaitannya dengan Situs Ndalem Pojok di Kediri.
Situs yang terletak di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini, meski tidak setenar situs sejarah lainnya, merupakan tempat di mana Sukarno menghabiskan masa kecilnya. Rumah ini menjadi saksi penting dalam perjalanan hidup sang proklamator.
Cerita mengenai pergantian nama tersebut berasal dari Raden Sumosewojo, ayah angkat Sukarno. Menurut Kushartono, Ketua Harian Situs Ndalem Pojok, pergantian nama ini bertujuan agar Kusno kecil bisa segera sembuh dari penyakit yang sering menyerangnya.
“Sebelum pindah ke Ndalem Pojok, sejak kecil Kusno sering sakit-sakitan saat tinggal bersama orang tuanya di Ploso, Jombang. Karena banyak dokter tidak mampu mengobati Kusno, orang tuanya mencari pengobatan alternatif,” jelas Kushartono.
Ayah Sukarno, Raden Sukeni, kemudian mendengar tentang seorang mantri terkenal bernama Raden Mendung, yang ternyata masih keluarga dari Tulungagung. “Usulan pergantian nama itu ada di Jombang, tapi nama baru Kusno diumumkan di Pojok,” terang Kushartono.
Pemilihan tempat tinggal di Ndalem Pojok, Wates ini didasarkan pada lokasinya yang berada di lereng Gunung Kelud, dianggap cocok untuk mengobati pernapasan Kusno. Kushartono juga menjelaskan bahwa selama di Pojok, Kusno tampak lebih gembira karena bisa bermain dengan Sajid Sumohardjo, adik dari Sumosewojo.
Peristiwa ini menjadi bagian penting dalam sejarah hidup Sukarno dan situs Ndalem Pojok, yang kini menjadi saksi bisu perubahan nama yang kelak menjadi legenda di Indonesia.
Dengan cerita ini, Situs Ndalem Pojok semakin menegaskan posisinya sebagai bagian dari sejarah penting Indonesia, meski sering terlupakan. Nama Sukarno, yang lahir di tempat ini, mengingatkan kita akan perjuangan dan perjalanan hidup seorang pemimpin besar bangsa.
Leave a Reply