JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyoroti pernikahan usia anak sebagai salah satu faktor utama penyebab stunting di wilayah tersebut. Upaya ini sejalan dengan langkah Pemkab Jember untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai inisiatif.
Pemkab Jember telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati tentang Pencegahan Perkawinan Anak. SE ini memperketat dispensasi kawin dan mengimbau masyarakat agar tidak menikahkan anak yang belum cukup umur.
Wakil Bupati Jember, K. H. Balya Firjaun Barlaman, menyatakan bahwa Pemkab telah berkomitmen dengan berbagai pihak terkait, mulai dari dinas kesehatan hingga psikologi. “Setiap yang mengajukan Dispensasi Kawin (Diska) harus mendapatkan rekomendasi kesehatan dan evaluasi kesiapan mental dari psikolog,” ujar Wabup Firjaun.
Dalam kegiatan Rembuk Stunting yang berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha pada Selasa (28/5/2024), Wabup Firjaun menegaskan pentingnya intervensi serentak dari seluruh komponen masyarakat, termasuk unsur pemerintahan, swasta, pelaku usaha, tokoh masyarakat, hingga akademisi. “Media juga diharapkan berperan aktif dalam menyuarakan pencegahan pernikahan anak, karena ini menjadi sumber utama kasus stunting,” tegasnya.
Bupati Jember, Hendy Siswanto, menambahkan bahwa untuk mencegah pernikahan usia anak, pihaknya akan melakukan perjanjian dengan orang tua yang memiliki anak di jenjang sekolah. “Orang tua harus menjamin anaknya tidak dinikahkan dini. Jika terjadi pernikahan dini, maka anak tersebut akan dikeluarkan dari sekolah,” kata Bupati Hendy.
Perjanjian tersebut akan diterapkan khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang menjadi penyumbang terbesar angka pernikahan usia anak di Jember. “SMP menyumbang angka pernikahan anak terbanyak, sekitar 3.000 kasus. Ini sangat memprihatinkan,” terang Bupati Hendy.
Hendy juga menjelaskan bahwa aturan tersebut masih dalam proses penggodokan. Selain perjanjian tertulis, Pemkab juga akan memberikan solusi konkret untuk mencegah pernikahan dini.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Jember berharap dapat mengurangi angka stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
Leave a Reply