MOJOKERTO – Krisis air bersih yang melanda tiga desa di Kabupaten Mojokerto memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Permohonan ini diajukan karena keterbatasan anggaran untuk mendistribusikan air bersih ke daerah terdampak.
Abdul Khakim, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, menyatakan bahwa desa-desa yang terdampak krisis air bersih sangat membutuhkan bantuan tambahan. BPBD Mojokerto telah mulai melakukan dropping air bersih sejak awal Juli 2024, namun anggaran yang tersedia hanya cukup hingga awal Agustus.
“Dropping air bersih sudah berjalan dengan jatah 10 tangki per hari. Kami sudah mengirim surat resmi ke Pemprov Jatim karena anggaran kami hanya cukup hingga 3 Agustus,” ujar Khakim pada Jumat (2/8/2024).
Pengajuan bantuan ini diharapkan dapat segera direspon oleh Pemprov Jatim. Jika tidak, distribusi air bersih akan terhenti pekan depan karena anggaran yang terbatas.
“Kami berharap Pemprov Jatim bisa merespon permohonan ini secara positif agar tiga desa yang terdampak kekeringan bisa mendapatkan suplai air bersih yang cukup,” tambah Khakim.
Permohonan bantuan ke Pemprov Jatim ini sebelumnya sudah diajukan pada pertengahan Juli lalu. Jika disetujui, Pemkab Mojokerto akan mendapatkan tambahan suplai air bersih hingga 1,5 bulan ke depan.
Krisis air bersih ini mempengaruhi 1.558 kepala keluarga (KK) atau sekitar 4.937 orang di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro. Selain itu, 597 KK atau 1.861 orang di Desa Manduro Manggung Gajah, Ngoro, juga mengalami masalah yang sama. Di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, krisis air bersih menimpa 483 KK atau sekitar 1.522 orang.
Sebagai upaya penanganan, Pemkab Mojokerto telah menetapkan Status Darurat Siaga Bencana Kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang berlaku sejak 19 Juni hingga 15 November 2024. Selain itu, BPBD Mojokerto telah melakukan dropping air bersih sejak 1 Juli 2024 dengan kapasitas 4.000 liter per tangki, mengalokasikan 4 tangki air per hari untuk Desa Kunjorowesi, serta 3 tangki masing-masing untuk Desa Manduro Manggung Gajah dan Desa Duyung.
“Setiap hari kami mendistribusikan 10 tangki air bersih, dengan jadwal dropping dilakukan pagi dan siang,” pungkas Khakim.
Leave a Reply