JEMBER – Setelah dua bulan berturut-turut mengalami deflasi, Kabupaten Jember mencatat tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,04 persen pada Juli 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mengungkap bahwa kebutuhan anak sekolah menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi tersebut.
Ketua BPS Jember, Tri Erwandi, menjelaskan bahwa selain kebutuhan pokok seperti cabai rawit, kebutuhan sekolah dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) turut berkontribusi terhadap laju inflasi di Jember. “Dua bulan sebelumnya terjadi deflasi atau penurunan harga. Di Juli ini terjadi inflasi kecil, 0,04 persen, yang dipengaruhi oleh cabai rawit dan kebutuhan sekolah. Sekolah sudah mulai masuk kembali sehingga kebutuhan-kebutuhan anak sekolah seperti buku dan seragam meningkat,” ujar Tri Erwandi pada Kamis (1/8/2024).
Tri Erwandi menambahkan bahwa memasuki tahun ajaran baru, beban pengeluaran masyarakat meningkat. Selain buku, perlengkapan lain seperti seragam sekolah juga berkontribusi terhadap inflasi. “Tahun sebelumnya, pengeluaran untuk perlengkapan sekolah tidak memberikan pengaruh besar terhadap inflasi di Jember. Namun, tahun ini berbeda,” lanjutnya.
Selain cabai rawit dan kebutuhan sekolah, beras juga menjadi salah satu penyumbang inflasi dengan kenaikan inflasi sebesar 2 persen. “Beras menempati urutan kedua dalam penyumbang inflasi, sehingga harus dikawal agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan terjangkau,” jelas Tri Erwandi.
Tri Erwandi juga menyoroti kondisi musim kemarau yang tidak menentu karena masih terjadi hujan di beberapa waktu. Ia menegaskan bahwa potensi inflasi dari komoditas lain perlu diwaspadai. “Panen raya telah berlalu pada April dan Mei, sekarang sudah berkurang di bulan Juli ini. Stok perlu dijaga, sehingga peran Bulog dalam pengaturan distribusi di berbagai wilayah sangat penting agar tidak terjadi gejolak di masyarakat,” paparnya.
Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Kabupaten Jember meliputi beras, emas perhiasan, cabai rawit, gula pasir, daun bawang, jagung manis, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), cabai merah, dan sigaret kretek tangan (SKT).
Leave a Reply