SURABAYA – Silampukau, grup musik asal Surabaya, telah menjelma menjadi salah satu band indie yang paling berpengaruh di Indonesia. Dikenal dengan lirik-liriknya yang sarat akan kritik sosial, kehidupan urban, dan cerita sehari-hari, Silampukau tetap mempertahankan idealisme mereka dalam berkarya tanpa tergoda oleh arus musik komersial. Band yang digawangi oleh Kharis Junandharu dan Eki Tresnowening ini pertama kali mencuri perhatian publik dengan album Dosa, Kota, dan Kenangan yang dirilis pada tahun 2015.
Awal Terbentuknya Silampukau
Silampukau pertama kali terbentuk di Surabaya pada tahun 2009. Awalnya, mereka adalah duo akustik yang tampil di panggung-panggung kecil dengan membawa nuansa folk yang kuat. Nama “Silampukau” diambil dari nama burung yang dikenal dengan suara indahnya, menggambarkan bagaimana musik mereka ingin menyuarakan keindahan sekaligus kejujuran dalam lirik-liriknya.
Meski berasal dari Surabaya, kota yang lebih dikenal dengan hingar-bingar musik rock, Silampukau berhasil membangun basis penggemar dengan pendekatan yang berbeda. Musik mereka bercerita tentang realita masyarakat urban, kisah pinggiran kota, hingga kenangan masa muda yang diungkapkan dengan lirik lugas namun puitis.
Album Dosa, Kota, dan Kenangan yang Meledak
Pada tahun 2015, Silampukau merilis album Dosa, Kota, dan Kenangan. Album ini langsung mendapat sambutan positif dari kritikus musik dan penikmat musik indie tanah air. Dalam album ini, Silampukau banyak mengangkat tema tentang kehidupan di kota besar, seperti lagu “Lagu Rantau” yang bercerita tentang perantau di Surabaya, serta “Si Pelanggan” yang menggambarkan interaksi di warung kopi. Lirik-lirik yang jujur, dipadukan dengan melodi folk yang sederhana namun mengena, menjadikan album ini sebagai salah satu karya penting dalam skena musik indie Indonesia.
Album tersebut juga berhasil menciptakan narasi yang berbeda tentang Surabaya. Kota yang sering kali diasosiasikan dengan industri dan kehidupan keras, ditampilkan melalui lirik Silampukau sebagai tempat penuh cerita, baik manis maupun pahit. Bagi pendengar, ini adalah cermin dari realitas kehidupan yang dekat namun sering terabaikan.
Tetap Idealis di Tengah Arus Komersial
Salah satu ciri khas Silampukau adalah mereka tidak tergoda untuk mengikuti tren musik yang lebih komersial. Meski popularitas mereka semakin meningkat, terutama setelah merilis album debut yang sukses, Silampukau tetap teguh dengan idealismenya. Lirik-lirik mereka tetap jujur, kritis, dan apa adanya.
Dalam berbagai wawancara, Kharis dan Eki sering kali menegaskan bahwa mereka tidak pernah bermaksud untuk “menjual” lirik mereka demi popularitas. Bagi mereka, musik adalah medium untuk bercerita, dan cerita-cerita yang mereka sampaikan adalah refleksi dari kehidupan yang mereka lihat dan alami. Idealisme inilah yang menjadikan Silampukau disegani, bukan hanya sebagai musisi, tetapi juga sebagai penyampai kisah-kisah urban yang sering kali luput dari perhatian.
Konser dan Kehadiran di Skena Musik Indie
Silampukau aktif di berbagai festival musik indie, baik di Surabaya maupun kota-kota besar lainnya. Meski tidak sering tampil di televisi atau radio mainstream, mereka selalu berhasil menarik perhatian di setiap penampilannya. Penggemar setia Silampukau datang dari berbagai kalangan, mulai dari pekerja seni, mahasiswa, hingga penikmat musik yang mencari sesuatu yang berbeda dari lirik-lirik klise yang sering terdengar di musik populer.
Pada konser-konser mereka, Silampukau berhasil menciptakan suasana yang intim, di mana penonton tidak hanya menikmati musik, tetapi juga merasa terhubung dengan cerita-cerita yang mereka sampaikan. Ini menjadi bukti bahwa karya mereka memiliki tempat khusus di hati para pendengar, terutama mereka yang mencari makna lebih dalam musik.
Kesimpulan
Silampukau adalah contoh band indie yang berhasil tetap relevan dan dihormati karena konsistensi mereka dalam menyampaikan lirik-lirik yang jujur dan kritis. Mereka berhasil menunjukkan bahwa musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan menggambarkan realita kehidupan urban. Di tengah arus komersialisasi yang kerap menggoda banyak musisi, Silampukau tetap teguh dengan idealisme mereka, menjadikan mereka sebagai salah satu band yang penting dalam skena musik indie Indonesia.
Leave a Reply