Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, tidak mengambil formulir pendaftaran ke DPC PDIP Kabupaten Kediri hingga penutupan penjaringan bakal calon bupati (Bacabup) dan bakal calon wakil bupati (Bacawabup) pada Sabtu (4/5/2024).
Sementara itu, dua orang pendaftar, yaitu Dokter Wahyu dan Dokter Sukma Sahadewa, juga belum mengembalikan formulirnya hingga pukul 15.00 WIB hari itu.
“Otomatis, jika tidak mengembalikan formulir pendaftaran hingga penutupan, dianggap tidak serius. Pendaftaran akan dicoret atau dibatalkan,” ujar Ketua Tim Penjaringan Bacabup dan Bacawabup Kediri DPC PDIP Kabupaten Kediri, Tri Efendi.
Tri Efendi menjelaskan bahwa tidak masalah jika Hanindhito Himawan Pramana tidak mendaftar. Selain sebagai petahana, bupati yang akrab disapa Mas Dhito adalah kader PDIP dan mendapat keistimewaan dalam pencalonan.
Ada tiga opsi pendaftaran dalam Pilkada 2024 Kabupaten Kediri untuk Mas Dhito. Pertama, bisa dengan mengambil formulir; kedua, dipinang partai; dan ketiga, sebagai kader melalui penugasan partai.
“Apalagi Mas Dhito adalah petahana dengan tingkat dukungan yang tinggi dari masyarakat Kabupaten Kediri dan kader sendiri. Tentu ini menjadi pertimbangan sendiri dalam kontestasi di Pilkada 2024 Kabupaten Kediri,” tandas Tri Efendi.
Tentang dua orang yang telah mengambil formulir, mereka akan ditunggu hingga pukul 24.00 WIB. “Meskipun kami memiliki kader sendiri, kami memberi kesempatan kepada orang luar untuk mendaftar sebagai calon dalam Pilkada 2024 Kabupaten Kediri. Keputusan calon yang dipilih menjadi kewenangan DPP PDIP,” papar Tri Efendi.
DPC PDIP Kabupaten Kediri membuka pendaftaran/penjaringan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati dari 20 April 2024 hingga 4 Mei 2024. Tri Efendi menegaskan bahwa setelah penutupan, tidak akan ada perpanjangan atau pembukaan kembali pendaftaran.
Selama periode pendaftaran, dua dokter mengambil formulir melalui tim masing-masing ke DPC PDIP. Dokter Wahyu adalah pendatang baru, sementara Dokter Sukma telah muncul dalam Pilkada Kabupaten Kediri 2021 namun kemudian menghilang setelah semua partai mendukung Hanindhito Himawan Pramana. Dokter Sukma juga terlibat dalam Pilwali Surabaya dan menjadi kontestan pileg pada Pemilu 2019 melalui Partai Perindo.
Leave a Reply