Menu

Mode Gelap

Bisnis · 23 May 2024 12:34 WIB ·

Kota Kediri Pamerkan Dokumenter Warga Pakunden Bangun Kesadaran Sungai dengan Lomba Perahu di WWF Bali


 Lomba perahu di Kelurahan Pakunden, Kota Kediri. (Foto: Rino Hayyu Setyo) Perbesar

Lomba perahu di Kelurahan Pakunden, Kota Kediri. (Foto: Rino Hayyu Setyo)

KEDIRI– Permasalahan sampah selalu berjalan berdampingan erat dengan kebersihan dan lingkungan masyarakat yang sehat. Meskipun telah tersedia fasilitas publik untuk membuang sampah, namun tak selalu menjadi solusi. Karena, minimnya kesadaran masyarakat sehingga kebiasaan membuang sampah sembarangan seolah menjadi kelumrahan. Salah satu lokasi yang paling sering dijumpai ialah sungai sebagai tempat membuang sampah rumah tangga. Hal tersebut membuat sungai menjadi kotor dan berbau busuk.

Keresahan ini dirasakan warga Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Warga yang terdampak sungai kotor dan bau ini akhirnya berinisiatif membuat lomba perahu. Harapan mereka sederhana. Dengan adanya lomba perahu, sungai kini kotor dan bau itu bisa kembali bersih seperti sediakala.

Suyudi, inisiator lomba perahu itu mengakui bahwa aliran sungai itu telah tercemar sampah rumah tangga. Sehingga, mengakibatkan bau busuk dan kotor.

“Supaya Sungai itu tidak terlalu kotor, kami ingin mengadakan lomba perahu ini supaya terciptanya lingkungan bersih damai dan indah,” kata Suyudi

Padahal, kata Suyudi, sungai yang ada di Kelurahan Pakunden itu dulunya masih ditemui beberapa ikan endemik. Seperti, ikan kuthuk, sepat, dan wader. Kini, semua jenis ikan itu tidak dapat ditemui lagi karena kotornya sungai tersebut.

“Situasi lingkungan yang sangat tidak sehat, karena dampak sampah yang kurang kesadaran masyarakat terhadap kecintaan kepada Sungai. Kebiasaan masyarakat yang dulu membuang kotoran khususnya sampah dengan adanya kegiatan ini alhamdulillah sedikit berkurang,” imbuh Suyudi.

Misi utamanya memang membersihkan sungai, akan tetapi dengan adanya lomba perahu ini membuat warga kembali guyup dan rukun. Karena, mereka berusaha bergotong royong membersihkan sungai yang mengaliri depan rumah warga.

Efek adanya lomba perahu pun dapat dirasakan Maswanto, seorang pengrajin perahu. Karena, ia mendapatkan banyak pesanan perahu kayu untuk lomba tersebut. Sehingga, ada putaran dan potensi dengan membuat kerajinan perahu tersebut.

“Perahu yang paling murah Rp250 ribu, yang paling mahal Rp750 ribu,” terang Maswanto.

Apresiasi dari PJ Wali Kota Kediri di World Water Forum ke-10

Siapa yang menyangka dalam event internasional Worl Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Pemkot Kediri yang mengikuti kegiatan tersebut juga menunjukkan salah satu kesadaran masyarakat Pakunden. Bahkan, Pemkot Kediri juga memutar video documenter lomba perahu warga Pakunden itu di WWF. Pj Wali Kota Kediri, Zanariah pun turut mengapresiasi inisiatif warga Pakunden dengan adanya lomba perahu yang mempunyai misi utama untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membersihkan sungai.

Ia mencontohkan, di Kota Kediri ada komunitas warga di Kelurahan Pakunden yang menyelenggarakan balap kapal mini untuk bersih-bersih sungai. “Kalau dilihat sebenarnya ini event kecil, namun itu inisiatif dari warga secara mandiri, itu menurut saya lebih riil untuk menjaga sumber daya air, dari pada hanya sekedar slogan dan pasang poster pengumuman”, tutup Zanariah.

Pemerintah Indonesia mendorong pembentukan Global Water Fund atau Dana Air Dunia dalam agenda high level meeting dengan delegasi negara-negara yang mengikuti World Water Forum ke 10 di Bali. Negara-negara peserta WWF ke 10 telah melihat keseriusan dan komitmen Indonesia untuk mengatasi isu air. Global Water Fund diyakini bisa menjadi solusi untuk mengatasi hambatan fiskal terkait proyek-proyek air.

PJ Wali Kota Kediri Zanariah merespon positif inisiatif tersebut. Menurutnya, Kota Kediri yang secara alamiah dibelah oleh Sungai Brantas bisa mengambil peran dan mendapatkan manfaatnya jika Dana Air Dunia bisa benar-benar terwujud.

“Soal sumber daya air ini harus menjadi tanggung jawab global, jangan hanya berfikir soal hutan saja. Kita lihat saja secara objektif, terkait air ini, terutama daerah yang tidak memiliki laut, kita lebih banyak bekerja sendiri. Padahal kami di daerah juga punya sumber mata air dan sungai”, tegas Zanariah Rabu (22/5).

Zanariah menyatakan, Kota Kediri seharusnya sangat strategis posisinya karena tepat dibelah oleh Sungai Brantas. “Kami memiliki 27 mata air yang selama ini mensuplai air ke Sungai Brantas, jadi urusan debit air itu daerah juga berkepentingan”, tambahnya.

Pemkot Kediri juga khawatir jika masyakarakat terus menerus bergantung dengan air tanah untuk suplai air bersih. “Seharusnya sudah saatnya Kota Kediri bisa membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Brantas untuk memanfaatkannya menjadi air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan warga. Kalau daerah yang di hilir bisa memanfaatkan air Sungai Brantas, seharusnya Kota Kediri yang berada di hulu dan tengah juga bisa”, jelasnya.

Zanariah berharap, kelak jika Dana Air Dunia benar-benar terbentuk, daerah seperti Kota Kediri bisa ikut menikmatinya. “Karena kalau sungai itu tidak sehat, baik dari debit hingga kualitas airnya, laut juga otomatis tidak sehat. Saya berharap dana air tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tapi juga digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga sungai”, jelas Zanariah.

 

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

Terdampak Efisiensi, Kemendikdasmen Pastikan Program Prioritas Berjalan

17 February 2025 - 13:33 WIB

oktana.co.id

Dewa 19: Band Legendaris yang Tetap Berjaya di Industri Musik Indonesia

17 February 2025 - 13:24 WIB

oktana.co.id

Dhito Siap Ikuti Pelantikan dan Retreat di Magelang

17 February 2025 - 13:01 WIB

oktana.co.id

Puthut EA, Penulis di Balik Novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

17 February 2025 - 12:50 WIB

oktana.co.id

Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Rilis, Disambut Positif Penonton

17 February 2025 - 12:46 WIB

oktana.co.id

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Film Terbaru Hanung Bramantyo Tentang Pikiran Lelaki

17 February 2025 - 12:30 WIB

oktana.co.id
Trending di Entertainment