MALANG – Arema FC bertekad untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Kota Blitar setelah memperoleh izin untuk bermarkas di kota tersebut selama kompetisi Liga 1 Indonesia 2024/25. General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengajak Aremania untuk bersama-sama menjaga keamanan, keselamatan, dan kenyamanan selama berkandang di Stadion Soeprijadi, Blitar.
“Kita semua tahu bahwa Arema FC dan Aremania sedang menjadi sorotan nasional bahkan internasional pasca Tragedi Kanjuruhan. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk membuktikan bahwa kita mampu belajar dan menjadi contoh yang baik di dunia sepak bola,” ujar Yusrinal, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Kamis.
Dalam upaya menjaga ketertiban, Yusrinal mengungkapkan bahwa Arema FC terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaksanaan re-risk assessment yang dilakukan oleh Mabes Polri dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), serta Presidium Aremania.
Sebagai langkah awal untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penonton, manajemen Arema FC akan memberlakukan sistem penjualan tiket online dengan kuota terbatas, sesuai permintaan Pemerintah Kota Blitar. Untuk kategori ekonomi, harga tiket akan dipatok sebesar Rp150 ribu, sementara kategori lainnya akan disesuaikan.
“Pada pertandingan awal, kami akan membatasi kuota tiket menjadi 3.500. Jika berjalan lancar, kuota akan terus dievaluasi dan ditambahkan secara bertahap,” jelas Yusrinal. “Penyesuaian harga tiket ini mempertimbangkan kondisi keuangan klub saat ini dan kebutuhan untuk membangun tim yang lebih kuat,” tambahnya.
Singo Edan akan memulai perjalanan mereka di kompetisi Liga 1 Indonesia musim ini dengan menjamu Dewa United di Stadion Soeprijadi, Blitar, pada Senin (12/8) pukul 15.30 WIB. Arema FC sementara waktu harus menggelar partai kandangnya di Blitar sembari menunggu proses renovasi Stadion Kanjuruhan yang ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Leave a Reply