Menu

Mode Gelap

Bisnis · 13 Mar 2025 13:24 WIB ·

Gen Z dalam Perekonomian Indonesia, Ini Analisis Ekonom Senior


 Gen Z dalam Perekonomian Indonesia, Ini Analisis Ekonom Senior Perbesar

Jakarta – Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, kini mulai mendominasi pasar tenaga kerja dan perekonomian Indonesia. Namun, para ekonom menilai bahwa ada tantangan besar yang perlu diwaspadai. Beberapa faktor seperti ketidakstabilan pekerjaan, rendahnya loyalitas terhadap perusahaan, dan kecenderungan gaya hidup konsumtif bisa menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekonom senior, Bambang Sudibyo, mengungkapkan bahwa karakteristik Gen Z dalam dunia kerja dan pola konsumsi yang berbeda dari generasi sebelumnya bisa berdampak pada ketahanan ekonomi dalam jangka panjang. “Gen Z tumbuh di era digital yang penuh dengan kemudahan, tetapi di sisi lain mereka juga menghadapi tantangan seperti kesulitan memiliki rumah, utang konsumtif yang tinggi, serta kecenderungan untuk lebih sering berpindah pekerjaan,” ujarnya.

1. Rendahnya Loyalitas terhadap Perusahaan

Salah satu ancaman utama yang disoroti oleh para ekonom adalah rendahnya loyalitas Gen Z terhadap perusahaan. Studi menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z lebih memilih pekerjaan yang fleksibel, memiliki work-life balance yang baik, serta tidak segan untuk berpindah tempat kerja jika merasa tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

“Banyak perusahaan mengeluhkan tingkat turnover karyawan yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Hal ini bisa mempengaruhi stabilitas tenaga kerja dan menurunkan produktivitas dalam jangka panjang,” jelas Bambang.

2. Gaya Hidup Konsumtif dan Kesenjangan Kepemilikan Aset

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat konsumtif, terutama dalam bidang fashion, teknologi, dan gaya hidup. Kemudahan transaksi digital dan maraknya layanan pay later atau kredit online membuat banyak dari mereka lebih berani berutang untuk memenuhi gaya hidup.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penggunaan layanan pay later dan pinjaman online oleh Gen Z meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Jika tidak diimbangi dengan literasi keuangan yang baik, hal ini dapat meningkatkan angka kredit macet dan melemahkan stabilitas ekonomi.

“Generasi ini lebih cenderung mengalokasikan penghasilan mereka untuk pengalaman dibandingkan investasi jangka panjang seperti kepemilikan rumah atau aset produktif. Padahal, kepemilikan aset sangat penting dalam membangun stabilitas finansial,” tambah Bambang.

3. Dominasi Gig Economy dan Tantangan Job Security

Fenomena gig economy, seperti menjadi freelancer, content creator, atau pekerja lepas berbasis proyek, semakin diminati oleh Gen Z. Meskipun memberikan kebebasan dan fleksibilitas, pekerjaan dalam kategori ini tidak menjamin kestabilan pendapatan dan perlindungan sosial seperti asuransi kesehatan atau dana pensiun.

“Jika terlalu banyak tenaga kerja yang bergantung pada gig economy tanpa jaminan sosial yang memadai, ini bisa berdampak pada meningkatnya angka pengangguran terselubung serta rendahnya daya beli mereka di masa depan,” jelas Bambang.

4. Tantangan dalam Adaptasi dengan Perubahan Teknologi

Meskipun Gen Z dikenal sebagai generasi digital-native, tidak semua dari mereka memiliki kemampuan teknologi yang memadai untuk bersaing di dunia kerja. Perubahan teknologi yang cepat menuntut mereka untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru.

“Banyak Gen Z yang menguasai media sosial, tetapi belum tentu memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan di dunia industri, seperti coding, analisis data, atau kecerdasan buatan. Jika tidak diantisipasi dengan baik, mereka bisa kalah bersaing dengan tenaga kerja asing yang lebih siap,” kata Bambang.

Meskipun Gen Z membawa berbagai inovasi dan dinamika baru dalam perekonomian Indonesia, tantangan yang mereka hadapi juga harus menjadi perhatian serius. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk meningkatkan literasi keuangan, memberikan edukasi mengenai stabilitas kerja, serta memastikan generasi ini memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Lainnya

7 Aksi Massa Terluka Dalam Bentrok Tolak UU TNI di Kota Kediri

27 March 2025 - 21:05 WIB

oktana.co.id

Boom! Aksi Massa Protes Tolak UU TNI di DPRD Kota Kediri

27 March 2025 - 20:49 WIB

oktana.co.id

Makna Mudik dalam Kajian Sosiologis, Simak!

20 March 2025 - 10:06 WIB

oktana,co.id

Resep dan Cara Masak Opor Ayam untuk Lebaran yang Lezat!

19 March 2025 - 10:18 WIB

oktana.co.id

15 Rekomendasi Film untuk Mengisi Waktu Mudik

16 March 2025 - 18:22 WIB

oktana.co.id

Warna Baju Lebaran yang Tren, Ini Kata Desainer Indonesia

15 March 2025 - 17:13 WIB

oktana.co.id
Trending di Lifestyle